Baru-baru ini di akhir bulan Mei 2018 kembali heboh pesan “Kuota gratis memberi setiap orang kuota data gratis senilai Rp 250.000,00 waktu terbatas” yang beredar warawiri di sosial media seperti whatsap, untuk mendapatkan kuata gratis pengguna smartphone harus menekan link yang ada pesan itu.

Jangan Buka Link Penawaran Pulsa Gratis

Bagi anda pengguna gadget seperti smartphone dan tablet, harap mewaspadai informasi palsu terkait penawaran kuota internet dan pulsa gratis yang kembali marak beredar. Informasi yang biasanya disebar melalui layanan pesan singkat itu berisikan link tidak populer, dan diyakini mengandung virus yang dapat membahayakan pengguna gadget seperti anda.

Hal itu, sudah pernah diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Masyarakat Informasi & Teknologi (MIT), Teuku Farhan kepada Serambinews.com, pada jumat (7/7/2017) di Banda Aceh. Dia mengimbau masyarakat pengguna gadget agar tidak meng-klik link dalam pesan tersebut.

“Penawaran dalam pesan yang disebar itu memang sangat menarik. Tapi jangan coba-coba membuka link itu karena smartphone berpotensi disadap, dimasukkan virus secara diam-diam, bahkan data akun dan riwayat penggunaan internet juga bisa ditelusuri,” jelas Farhan.

Meskipun efeknya tidak terlihat langsung, Farhan meyakini bahwa link tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengguna gadget dalam jangka panjang.

“Data yang melekat dalam akun media sosial misalnya, bisa saja disadap oleh orang jahat karena terkoneksi dengan smartphone kita,” katanya.

Pada umumnya, lanjut Farhan, penawaran hadiah dari operator seluler diiklankan di berbagai media, bukan hanya lewat short message service (sms).

Selain itu, link atau alamat domain yang disebarkan semestinya sudah populer di masyarakat. “Pelaku penipuan sering menggunakan .co (dotco) bukan .com (dotcom) yang sudah populer,” katanya.

Dia menambahkan, para penipu itu biasanya menggunakan kalimat pemikat agar pengguna smartphone mau meng-klik link tersebut.

Contohnya, kesempatan terakhir untuk memperoleh kuota internet 50 GB gratis semua operator.

“Bagi siapa saja yang menerima pesan tersebut agar jangan disebarkan lagi. Karena akan semakin banyak orang yang dirugikan nantinya,” tukas Farhan. (redaksi/serambinews.com)