.


Pidie - Plt.Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Pidie, Jufrizal, S.Sos, M.Si, yang diwakili oleh Kabid PUEM DPMG Pidie, Iswadi, S.Hi, melakukan kunjungan kerja pertama di awal tahun 2024 ke BUMDes/BUMG Harapan Tani Jaya di Gampong Seukee, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Bumdes ini berfokus pada Unit Usaha Saprodi, dan kunjungan tersebut dilakukan di Pusat Pasar Grong-Grong Kabupaten Pidie. Acara tersebut dihadiri oleh Keuchik Gampong Seukee, M.Nur, yang menyampaikan bahwa Unit Usaha Saprodi telah berjalan selama tiga tahun sejak 1 Desember 2020.

Menurut Keuchik Seukee, BUMDes Harapan Tani Jaya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa. Plt.Kadis PMG Pidie, Jufrizal, S.Sos, M.Si, melalui Kabid PUEM Iswadi, S.Hi, mengungkapkan kebanggaannya terhadap prestasi BUMDes tersebut, menyatakan bahwa BUMDes harus menjadi mesin pembangunan desa yang mandiri.

"Kita harapkan keberadaan BUMDes nantinya, harus mampu menjadikan desa itu lebih mandiri," kata Plt.Kadis PMG Pidie.

BUMDes Harapan Tani Jaya telah berdiri sejak tahun 2018 dan bergerak di bidang sarana-prasarana dan produksi (Saprodi). Keuchik Seukee, M.Nur, menyatakan bahwa pendapatan asli dari BUMDes ini setiap tahunnya bisa mencapai Rp 8,5 juta.

Acara kunjungan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak yang ikut membina BUMDes Harapan Tani Jaya, seperti Pak Zakaria H.M. Yusuf (Koorkab), Pak Helmi (Pic.Bumdes), TAPMD, Abu Hamid, Ust.Fakhrurazi, Zainal Abidin, Korcam Kec.Pidie (Mustafa Kamal), Pic.Bumdes Kec.Pidie (Mukhsal), PD Kec.Pidie, dan Pld dalam Kecamatan Pidie.

Dalam akhir pesannya, masyarakat BUMDes Harapan Tani Jaya menyampaikan salam "Bumdes Bangkit" dan "Bumdes Maju." Seluruh acara diakhiri dengan salam kebanggaan, "Salam_Pidie_Mulia."


Pj. Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan, memasuki awal Januari 2024 jumlah pengungsi Rohingya di Pidie berjumlah 889 orang. Jumlah pengungsi ini di hitung dua tahun yang lalu saat pertama mendarat di Pidie pada 2022 tepatnya di Kecamatan Muara Tiga. 

Wahyudi Adisiswanto menuturkan pada perkembangannya jumlah pengungsi yang mendarat di Pidie bergerak secara bergelombang, total ada 4 gelombang yang mendarat, sehingga total pengungsi berjumlah 889 orang, pada disampaikan pada Selasa, (2/1/24).

Untuk di ketahui bahwa Pengungsi Rohingya ini sudah ada sejak tahun 2022 yang lalu. Untuk menghindari potensi konflik dengan warga, dicarikan lokasi penampungan sementara bekas Panti Asuhan Mina Raya.

Akibat terus berdatangan pengungsi Rohingya, masyarakat kini mulai menganalisis, ujar Wahyudi Adisiswanto.

Ada dua hal yang berkembang di masyarakat dewasa ini, Opini dan Fakta. 

Opini yang berkembang, masyarakat mulai terganggu dengan kehadiran pengungsi Rohingya. Hal ini disebabkan kejadian per kejadian selama di lokasi penampungan sementara. Kendati demikian masyarakat masih sangat tolerir kepada pengungsi.

Wahyudi Adisiswanto juga menjelaskan bahwa Opini ini ada dua, Asumsi dan Spekulasi. 

Masyarakat kini berasumsi bahwa keberadaan Pengungsi Rohingya ke Pidie semacam Human Traffikcing atau People Smarging. Semacam serangan negara luar dengan mengirim ribuan pengungsi ke Indonesia.

Disamping itu masyarakat juga berspekulasi bahwa akan di kirim lagi ribuan pengungsi Rohingya lainnya ke Indonesia terutama Aceh. Bahkan masyarakat juga sempat berspekulasi berupa penyebaran penyakit dan ancaman penyebaran nilai-nilai budaya.

Pj. Bupati Pidie juga menuturkan faktanya para pengungsi mengeluh, nasi yang di berikan sedikit, baju pemberian masyarakat di buang-buang. Kendati demikian masyarakat masih tolerir kepada pengungsi, serta terus menjaga keamanan, ketertiban di lokasi penampungan pengungsi.

Masyarakat masih sangat toleran kepada pengungsi, walaupun pengungsi tidak mengindahkan norma dan adat istiadat warga setempat.

"Toleransi masyarakat Pidie terhadap pengungsi Rohingya sungguh luar biasa". Artinya mereka sangat peduli kepada anak-anak, wanita dan lansia"  Ujar Wahyudi.

Tentunya Pemkab Pidie selaku pengendali keamanan terus melakukan koordinasi agar tidak terjadinya konflik dan gesekan ditengah masyarakat.

Wahyudi Adisiswanto juga berterima kasih kepada masyarakat Pidie karena menolong pengungsi Rohingya, terutama anak-anak, ibu-ibu dan pengungsi yang sakit.

Masyarakat Pidie menginginkan pengungsi Rohingya laki-laki yang sehat  agar berkerja dan saling membantu di penampungan, terutama saling menjaga dan tidak melakukan hal-hal yang bersifat provokatif sesama pengungsi.

Seandainya masyarakat tidak toleransi maka dari pertama mendarat mereka akan di tolak lagi ke laut" Ucapnya. 

Wahyudi Adisiswanto juga berharap agar masyarakat yang pro maupun kontra terhadap pengungsi Rohingya agar tidak dikaitkan dengan motif-motif lain, meskipun yang pro lambat laun mengecil. Bahkan yang kontra semakin hari semakin tajam dan mengkhawatirkan.

Sejak Desember 2022 Pj. Bupati Pidie sudah menyampaikan kepada UNHCR bahwa semua kebutuhan pengungsi di limpahkan kepada UNHCR, Pemkab hanya menyediakan lokasi penampungan sementara, tutupnya.

RTIK Pidie

{picture#https://4.bp.blogspot.com/-xnDCl_Y5ff8/VsXl9b7QZ1I/AAAAAAAAAnc/yIU7pF5dom0/s320/Logo%2BRTIK%2BPidie.png} Relawan TIK Pidie (Pengurus Daerah - Relawan TIK Indonesia) merupakan bagian dari Relawan TIK Indonesia dengan misi pengembangan pengetahuan dan pendampingan pemanfaatan Teknologi Komunikasi bagi masyarakat Pidie. {facebook#https://www.facebook.com/rtikpidie} {twitter#https://twitter.com/rtikpidie} {google#https://plus.google.com/+RtikpidieBlogspotIdPidie/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCK9aWVeJgR4LnAp7wILQbiA}