.

Sigli - Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., menghimbau agar Camat mempersiapkan lapangan sepak bola untuk anak-anak berusia 7-15 tahun. Instruksi ini disampaikan saat pertemuan dengan Camat, Tuha Peut Gampong, Keujruen Blang dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan dan IGORNAS di Oproom Bupati Pidie beberapa waktu yang lalu.


Instruksi ini agar menjadi perhatian bagi Camat untuk mempersiapkan lapangan sepak bola bagi anak-anak. Hal ini untuk mendidik anak-anak Pidie agar produktif ke depan serta tidak terjerumus ke pergaulan bebas dan peredaran narkoba.

"Saya harap, agar camat mensosialisasikan program ini di kecamatan" ucapnya.

Pesan ini disampaikan Penjabat Bupati Pidie saat menggelar Rakor Ketahanan Pangan musim turun sawah bersama para Camat dan tokoh masyarakat.

Dalam Rakor tersebut Penjabat Bupati Pidie menghadirkan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) sebagai landing sektor bidang Olahraga untuk anak-anak berusia 7-15 tahun.

Kehadiran Kadis Pendidikan agar mengimplementasikan kegiatan ekstrakulikuler bagi anak-anak usia 7-15 tahun bersama dengan Camat.

Dalam sambutannya Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto menyampaikan "bahwa tidak ada satupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berdiri sendiri, semuanya melakukan kolaborasi untuk saling menguatkan, misalnya bicara ketahanan pangan kita akan berbicara ketahanan sosial ekonomi secara luas, termasuk memperhatikan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus" ucapnya.

Karena menurutnya setiap program bermuara di hulu yang akan di implementasikan di hilir, diharapkan kolaborasi di setiap agenda.

"Wahyudi Adisiswanto juga menuturkan bahwa bicara ketahanan pangan juga berkaitan persoalan sosial, mata rantai ini diharapkan tidak putus" jelasnya.

Sebagai pemangku kebijakan tentunya kita harus membangkitkan Ghirah atau semangat ini di masyarakat.

Mantan Kabinda NTB ini juga mengintruksikan agar nanti pada November sudah ada turnamen bola anak-anak usia 7-15 tahun di setiap kecamatan, tujuannya adalah agenda persiapan Pidie memimpin Indonesia, tentunya anak-anak ini harus pandai shalat dan pandai silat, hal tersebut juga sudah disampaikan pada pertemuan guru olahraga".

"ketahanan pangan tentu ada keterkaitan dengan persoalan sosial" terangnya.

Siapkan Beasiswa Untuk Siswa Berprestasi

Dalam Rakor tersebut Pj. Bupati Pidie juga menjelaskan agenda Pidie Memimpin Indonesia, yaitu dengan menyiapkan beasiswa kepada 50 anak-anak lulusan SMA berprestasi untuk di kuliahkan di 10 perguruan tinggi Indonesia.

Wahyudi juga menjelaskan akan menempatkan anak-anak terpilih tersebut "kuliah di UI lima orang, ITB lima orang, Universitas Gadjah Mada lima orang, ITS lima orang, Universitas Airlangga lima orang bahkan sampai ke Makassar".

Nantinya anak-anak ini akan di doktrin untuk menguasai BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), tentunya tiga tahun berjalan Program ini anak-anak Pidie sudah mampu menguasai Kampus-kampus di Indonesia.

Jelasnya anak-anak ini akan di kasih panggung politik dengan cara di orbitkan di televisi-televisi, tentunya akan di bantu juga oleh tokoh-tokoh Pidie di Jakarta.

Pidie berbeda, Pidie Istimewa, tentu dalam hal ini pengelolaan nya yang tidak kita sentuh selama ini jelasnya di hadapan Camat dan Tokoh masyarakat yang hadir" ujar Alumnus Universitas Jember.

"Masih menurutnya bahwa Masyarakat Pidie ini sangat Egaliter, tidak ada strata sosial, sangat berbeda dengan kabupaten kota lain di luar Aceh. Jadi potensi ini harus di rawat dan di jaga" jelasnya.

Sekolah Dasar Di Pidie Berlakukan Senam Silat

Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto juga mengintruksikan Kepada Kadis Pendidikan dan IGORNAS untuk mewajibkan setiap Sekolah Dasar (SD), melaksanakan senam silat setiap hari Jum'at sebelum masuk kelas agar anak-anak berkeringat, serta di berikan asupan gizi berupa bubur kacang hijau.

"Disamping anak-anak sehat, orang tuanya juga senang, bahwa ada harapan anaknya sukses, ini yang disebut ketahanan pangan, paling tidak mengurangi angka Stunting di Pidie"terangnya.

Salah satu ketahanan pangan adalah berkaitan dengan kesehatan anak, makanya nanti di wajibkan kepada Dinas Pendidikan dan IGORNAS untuk mengaktifkan Silat dan Sepak Bola terutama di setiap kecamatan.

Jadi, sudah sepantasnya program silat dan Sepakbola di sosialisasi dalam rapat kordinasi tersebut, agar Camat dan Tokoh Masyarakat, Tuha Peut, Keujruen Blang dapat mensosialisasikannya segera.

Wahyudi berharap agar agenda ini dijalankan segera, hal ini untuk penurunan angka Stunting di Pidie, diharapkan tahun ini Angka Stunting secara drastis di bawah target rata-rata angka Nasional.

Fokus Penurunan Angka Stunting

Pada kesempatan yang sama Penjabat Bupati Pidie menyampaikan bahwa berdasarkan angka dari Mahkamah Syariah pada tahun 2022 bahwa ada 600 kasus perceraian terjadi di Pidie, diantaranya 500 kasus istri gugat suami dan 100 kasus suami gugat istri.

Menurut data dari Mahkamah Syariah bahwa 500 kasus istri gugat suami karena terjadinya kekerasan rumah tangga (KRT).

Meningkatnya angka istri gugat suami disebabkan terjadinya pemukulan terhadap istri. Sedangkan kasus suami gugat istri dikarenakan suaminya mau kawin lagi.

"Jadi ini yang terjadi, sehingga kita terjebak dan mutar-mutar di persoalan yang sama" paparnya.

Wahyudi juga menerangkan bahwa empat (4) data negatif di Pidie telah di paparkan saat bertemu dengan Kepala Staff Kepresidenan (KSP) beberapa waktu yang lalu di Jakarta. Tujuannya agar menjadi atensi pusat, termasuk data ini juga sudah di paparkan pada Dirjen Pertanian.

Data negatif yang didapat dari Kalapas, bahwa hampir 80% lapas rata-rata di huni oleh napi narkoba, kasus anak-anak kriminal, kasus pelecehan seksual, Homoseksual, dan Kasus HIV yang disebabkan hubungan sesama jenis.

Penyebab terjadinya data negatif tadi disebabkan oleh faktor kekerasan rumah tangga.

Wahyudi menjelaskan bahwa "disaat bapak memukuli ibunya, anak laki-laki tidak akan berani melawan bapaknya, dia akan lari keluar rumah, disaat lari dari rumah ada tiga kemungkinan yang akan terjadi padanya" jelasnya.

Anak laki-laki yang kuat dia akan melakukan tindakan kriminal berupa berantem atau berkelahi diluar, hal ini dikarenakan frustasi, sedangkan anak laki-laki yang pengecut dia akan lari ke narkoba penyebabnya karena frustasi juga. Sedangkan anak laki-laki yang lemah dia akan Homoseksual, semua ini sudah dijelaskan dan tertulis dalam buku.

Penyebab terjadinya homoseksual adalah mencari perlindungan, karena bapaknya kasar, maka anak ini membutuhkan figur laki-laki yang lembut yang jadi tempat dia bermanja, sehingga terjadilah perilaku penyimpangan seksual.

Wahyudi menjelaskan bahwa kasus negatif ini sudah terjawab di akibatkan faktor kekerasan rumah tangga.

Sedangkan persoalan Stunting bukan hanya di pengaruhi oleh sanitasi, akan tetapi, hampir 80% dipengaruhi oleh faktor Psikologi.

Seorang anak gadis kecil melihat ibunya dipukuli bapaknya, dia tidak akan melawan, dia tidak akan lari keluar rumah, dia akan menangis dipojokan rumah, sehingga menimbulkan Traumatik Psikologis. Saat menginjak usia remaja gadis ini akan memiliki kandungan lemah, di saat jadi calon ibu gadis ini punya kandungan lemah, begitu jadi ibu gadis ini melahirkan bayi yang lemah.

"Semua persoalan tersebut disebabkan oleh kekerasan rumah tangga" jelasnya.

Salah satu cara mengantisipasi kekerasan rumah tangga adalah dengan memberikan kesibukan bagi bapaknya, misalnya sibuk dengan urusan pertanian dan peternakan. Sehingga pekerjaan ini akan menjadi tanggung jawab dia untuk menafkahi keluarga.

"Ini menjadi tanggung jawab bersama, dimulai dari Bapak Camat untuk melindungi generasi muda, kita mulai dari Olahraga, disamping melindungi anaknya, kita juga melindungi bapak ibunya dengan memberikan kesibukan, hal ini bertujuan, terciptanya daya beli sehingga pengeluaran dalam keluarga tidak boros dan keluarga tersebut mampu mengatur pengeluaran secara tertib" tutupnya.

Sigli - Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., mengatakan bahwa kekuatan sebuah bangsa hanya di ukur dari Akhlak. Hal ini di sampaikan saat Peresmian Mesjid Baitul Akram Gapui bertepatan bertepatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awwal di Kecamatan Indrajaya pada, Kamis (28/09/2023).

Wahyudi Adisiswanto menuturkan "momentum maulid Nabi Muhammad mari kita mengenang nilai-nilai luhur serta ajaran Rasulullah". 

Kita kenang Akhlak Mulia yang dimiliki Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

"Mengenang Nabi Muhammad adalah mengenang Akhlak Rasulullah. Kami ingatkan kepada ibu-ibu maupun orang tua untuk menjaga serta mengingatkan anak-anaknya dari pergaulan bebas" ucap Wahyudi dalam sambutannya.

Wahyudi Adisiswanto juga menjelaskan bahwa bangsa yang beradab adalah bangsa yang memiliki Akhlak Mulia.

Lebih lanjut Mantan Kabinda NTB ini menceritakan sejarah Jatuhnya Kerajaan Granada pada abad ke 12 yang masih dibawah kesultanan Andalusia Spanyol.

Jatuhnya kesultanan Andalusia, ada satu kerajaan kecil yang belum bisa di taklukkan oleh pasukan Kristen Spanyol yaitu kerajaan Granada.

Kerajaan Granada adalah kerajaan Islam terakhir di wilayah Eropa Barat (Spanyol). Kerajaan Granada menerapkan sistem Monarki tergolong dalam takhta Kastila. 

Wahyudi menuturkan bahwa "satu-satunya kerajaan di Spanyol yang tidak bisa di taklukkan oleh pasukan Kristen adalah Granada. Di Granadalah pusat perpustakaan Islam terbesar dunia".

Untuk menghancurkan Kerajaan Granada, Raja Ferdinand mengutus seorang Spionase untuk meneliti kebiasaan masyarakat Granada. "Spionase ini bertemu dengan seorang anak yang sedang menangis, dia bertanya kenapa kamu menangis, anak kecil menjawab, bidikan panahnya meleset, sehingga saya menangis" 

"Spionase tadi balik dan melaporkan hasil penelitian nya sama Raja Ferdinand, bahwa untuk sekarang jangan serang dulu kota Granada, karena anak-anak disana militan, apalagi militansi bapaknya" jelasnya. 

Raja Ferdinand kemudian berkata, kalau begitu kita hancurkan Granada lewat Politik pecah belah, Narkoba (Duniawi) dan Pornografi. 

Maka pada abad ke 14 dimulailah petualangan menghancurkan Kota Granada lewat Politik pecah belah, Narkoba dan Pornografi, ketiga unsur ini terus di gencarkan di Granada hingga mudanya malas dan bodoh.

Kemudian di utus lagi Spionase untuk penelitian ulang, Spionase bertemu seorang bapak-bapak yang sedang menangis, Spionase bertanya, kenapa engkau menangis ?, lalu bapak tersebut menjawab bahwa saya menangis karena di tinggalin pacar.

"Maka saat itulah Raja Ferdinand dengan Pasukan Kristen menyerang kota Granada, karena masyarakat Granada sudah lemah, akibat di pengaruhi oleh Politik pecah belah, Narkoba dan Pornografi" ucap Wahyudi.

"Disinilah menangis Sultan Granada Muhammad XII Abdullah karena rakyatnya sudah lemah akibat Politik pecah belah, Narkoba dan Pornografi, hingga menyerahkan Kerajaan Granada kepada Raja Ferdinand" jelas Wahyudi. 

"Kekuatan sebuah bangsa tidak diukur dengan kekuatan perang, namun di ukur dari Akhlaknya. Jadi ketika sebuah bangsa hancur Akhlaknya, maka hancurlah bangsa tersebut" tuturnya. 

Terakhir dalam sambutannya Pj. Bupati Pidie berpesan bahwa dengan adanya mesjid Baitul Akram, maka disinilah pusat kegiatan penguatan Akhlak anak-anak dimulai" tutupnya.

Ketua PKS Aceh Apresiasi kepemimpinan Pejabat Bupati Pidie

Sementara itu Tgk H . Makhyaruddin Yusuf ketua DPW PKS Aceh mengapresiasi kepemimpinan Wahyudi Adisiswanto dalam membangun Pidie. Apresiasi ini disampaikan di sela-sela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baitul Akram Gapui, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie.

“Pak Wahyudi merupakan sosok pemimpin yang fenomenal dan sering turun ke bawah untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat Pidie,” ujarnya. 

Selama ini, PJ Bupati Pidie diketahui lebih banyak berada di lapangan bersama masyarakat ketimbang berdiam diri di kantor menerima laporan anak buah.

Wahyudi Adisiswanto juga diketahui sering turun ke gampong-gampong untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan masyarakat Pidie, sebagaimana dikutip harianrakyataceh.com. 

Maka tidak heran jika PJ Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto sangat disenangi oleh masyarakat Pidie.

"Kami sangat mengapresiasi Pj Bupati karena mampu menghadirkan berbagai proyek infrastruktur pro rakyat yang pendanaannya bersumber dari APBN, APBA, dan APBK Pidie,” kata pria kelahiran Meureudu Pidie Jaya. 

Menurut calon anggota DPR Aceh daerah pemilihan (Dapil) Pidie dan Pidie Jaya, sosok Pak Wahyudi merupakan pilihan yang tepat Mendagri sebagai Penjabat Bupati Pidie.

"Untuk menjawab persoalan masyarakat Pidie selama ini, khususnya di bidang pembangunan dan peningkatan ekonomi rakyat, Pak Wahyudi sudah tepat" ucap Tgk Makhyaruddin.

Mantan anggota DPR Aceh periode 2009-2014 dari Fraksi PKS ini berharap "semoga kesuksesan dan kebaikan-kebaikan yang sudah dicapai bisa terus dipertahanan dan ditingkatkan" pungkasnya. 

Hadir dalam kegiatan Peresmian Mesjid Baitul Akram bertepatan pada Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal 1445 Hijriah, serta santunan Anak Yatim yaitu Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto. M.Si., Ketua PKK Pidie Ny. Suaidah Sulaiman, Plt. Sekda. Drs. Samsul Azhar, Tgk. H. Amri Fatmi, Tgk. Imran Abubakar. M.Sy.

Hadir juga Nazir Adam, H. Zakaria Abdul Gani, Camat, Danramil dan Kapolsek Indrajaya, Anggota Dprk Pidie Partai Aceh. Anwar Sastra Putra, Tokoh Pidie Di Jakarta Sayed Muhammad Muliady, Khatib Mesjid Baitul Akram. Tgk. Bustami. S.Ag dan Ketua DPW PKS Aceh.

Desa digital adalah konsep yang mengacu pada transformasi desa atau komunitas pedesaan ke dalam lingkungan yang lebih terhubung secara digital dan teknologi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk desa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta inovasi digital. Beberapa ciri umum desa digital termasuk memiliki akses Internet yang Luas yaitu Desa digital biasanya memiliki akses internet yang cepat dan dapat diakses oleh sebagian besar penduduknya. Hal ini memungkinkan mereka untuk terhubung dengan dunia luar, mengakses informasi, dan berpartisipasi dalam ekonomi digital.


Pemanfaatan Teknologi yaitu Teknologi seperti smartphone, komputer, dan perangkat digital lainnya digunakan secara luas oleh penduduk desa untuk berbagai keperluan, termasuk pendidikan, kesehatan, pertanian, dan bisnis, Pelatihan dan Pendidikan Digital, Desa digital sering memiliki program pelatihan dan pendidikan yang bertujuan meningkatkan literasi digital penduduknya. Ini membantu mereka memahami cara menggunakan teknologi secara efektif.

Layanan Publik Digital, Pemerintah dan lembaga publik menyediakan layanan online yang memudahkan penduduk desa dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan, perizinan, dan administrasi lainnya.

Inovasi Bisnis. Desa digital sering mendorong inovasi bisnis di bidang pertanian, kerajinan, pariwisata, dan industri lainnya. Ini dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi penduduk desa. 

Kemitraan dan Kolaborasi, Desa digital sering bekerja sama dengan pihak swasta, organisasi non-pemerintah, dan lembaga lainnya untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital dan program pelatihan.

Tujuan utama dari desa digital adalah mengurangi kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan, meningkatkan akses penduduk desa terhadap informasi dan peluang ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan melalui teknologi digital.

Sigli - Jamaah dari Sirul Mubtadin sejak pagi ba'da subuh sudah memadati halaman gedung Pidie Convention Center (PCC). Diperkirakan sekitar 100.000 orang massa yang didominasi kaum ibu-ibu mengikuti Zikir dan Doa bersama dalam agenda Haul Sirul Mubtadin Aceh Ke-15 pada Minggu, (24/09/2023).

Amatan Redaksi Halaman PCC di penuhi lautan manusia, diperkirakan ada 100.000 jemaah hadir, yang didominasi oleh ibu-ibu dengan menggunakan baju serba putih. Antusias masyarakat di seluruh penjuru tanah Rencong ikut hadir menyemarakkan Haul Sirul Mubtadin yang di pusatkan di Pidie.

Lantunan dzikir, shalawat dan doa menyertai iringan suara jamaah sambil mendengarkan tauziah dari Al Ustad Habib Muhsin Bin Hasan Bauftain, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Mustofa, Palembang Sumatera Selatan.

Cuaca Minggu pagi sangat mendukung, suasana cuaca di lokasi menjadi sejuk akibat di guyur hujan pada Malam Minggu, tidak ada hawa panas sama sekali yang membuat kekhusyukan Jamaah hilang.

Dalam perayaan Haul Sirul Muhtadin kali ini hadir Ulama-ulama Kharismatik Aceh, diantaranya Tgk H. Abdul Manan sering di panggil Abu Manan Blang Jruen Aceh Utara, Tgk H. Tarmizi atau biasa di sapa Abu Cut Lhok Nibong Aceh Timur, Pimpinan Pusat Majelis Ta'lim Sirul Mubtadin Aceh Tgk Razali atau sering di sapa Waled Seunuddon Aceh Utara), Waled Nuruzzahri (Waled Nu Samalanga) pimpinan Dayah Ummul Aiman Samalanga.

Hadir juga Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe -Tengku Malik Mahmud Al-Haytar, Habib Muhsin Bin Hasan Bauftaim selaku Penceramah tunggal, serta Abi Afiddin Ketua Majelis Ta'lim Sirul Muhtadin Pidie.

Nampak juga di mimbar utama Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adi Siswanto, Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, Kapolres Pidie AKBP Iman Asfali. Unsur Forkopimda Aceh, Unsur Forkopimda Kabupaten Pidie, Para Staff Ahli Bupati, Para Asisten Setdakab Pidie, Para Kepala SKPK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pidie, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Insan Pers Serta Jamaah Majlis ta'lim Sirul Muhtadin Se Aceh.

Dalam sambutannya Pj Bupati Pidie Wahyudi Adi Siswanto menyampaikan apresiasinya dengan kehadiran jamaah Sirul Mubtadin yang dengan tertib sejak pagi hari hingga akhir acara telah berlaku tertib dan secara khusu' berdoa dan memanjatkan doa demi Pidie menjadi lebih baik, sejahtera, aman sentosa.

Doa agar Indonesia aman dalam menghadapi perhelatan agenda politik Pemilu 2024 dapat berjalan lancar dan berlangsung sukses.

"Salam Pidie Mulia, Pagi ini Allah memberikan karunia besar dengan suasana cuaca yang sejuk sehingga berdampak kekhusukan kita semua yang hadir di Haul Sirul Mubtadin Aceh Ke-15 ini. Semoga doa-doa yang kita panjatkan hari ini demi Pidie lebih sejahtera, Indonesia semakin mandiri dan menyongsong era keemasan dengan penuh optimisme, aamiin YRA," kata Wahyudi dalam sambutannya.

Pimpinan Pusat Majelis Ta'lim Sirul Mubtadin Aceh Tengku Razali atau Waled Seunuddon -Aceh Utara, menyatakan jamaah Sirul Mubtadin saat ini ditaksir mencapai sekitar 261.000 orang yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh Darussalam.

"Sirul Mubtadin hingga saat ini tidak berafiliasi politik dengan partai politik manapun. Alhamdulillah sebagian besar jamaah Sirul Mubtadin hari ini hadir di Pidie. Semoga doa-doa yang kita panjatkan pagi ini dikabulkan oleh Allah SWT," kata Waled Razali.

Habib Muhsin Bin Hasan Bauftain memberikan tauziah dengan mendorong para jemaah dan hadiran Haul Sirul Mubtadib Aceh Ke-15 agar senantiasa menjalankan perintah Allah SWT serta mendoakan para pemimpin agar menjalankan amanahnya dengan baik dalam mensejahterakan masyarakat.

Habib Hasan juga mengingatkan para jamaah untuk tidak putus asa dalam menuntut ilmu hingga akhir hayat.

"Suri tauladan Kanjeng Baginda Nabi Muhammad SAW mesti jadi pedoman bagi kita dalam menjalankan kehidupan ini, termasuk meniru adab dan sunah yang telah beliau wariskan," kata Habib Muhsin Bin Hasan Bauftain dalam tausiahnya.

532 Personil dilibatkan dalam Pengamanan Acara

Polres Pidie melakukan persiapan pengamanan di Kompleks PCC Sigli sejak Sabtu, (23/09/2023)

Persiapan itu dilakukan dalam apel kesiapan pengamanan Haul XV Sirul Mubtadin Aceh dipimpin Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK di PCC Sigli, Sabtu (23/9/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto bersama sejumlah SKPK Pidie.

“Personel yang disiapkan berjumlah 532 orang terdiri atas TNI/Polri, Satpol-PP Pidie, Dishub Pidie, untuk menangani arus lalu lintas, kedatangan dan kepulangan jamaah Haul Sirul Mubtadin,” kata Kapolres Pidie, Imam Asfali kepada pers.

Hingga acara selesai, semua agenda telah terselenggara dengan lancar dan sukses. Terlihat Jamaah Sirul Mubtadin bergerak dari lokasi acara dengan tertib. Semoga sampai ke tempat tujuan dengan Selamat.

Sigli - Penjabat Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto menghadiri dan membuka secara resmi Rapat Koordinasi Turun ke Sawah Musim Tanam Rendengan tahun 2023/2024 di Oproom Bupati Pidie. Rapat koordinasi tersebut di fasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Pidie pada, Kamis 21/09/2023. 

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Kapolres Pidie, Kadisdikbud, ketua Ikatan Guru Olahraga, para Camat, Keujreun Blang, Tuha Peut, tokoh-tokoh Masyarakat perwakilan Gampong dalam lingkup Kabupaten Pidie. 

Dalam sambutannya Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si., mengatakan bahwa rapat koordinasi ini bukan hanya sekedar membuka acara akan tetapi forum ini merupakan forum silaturahmi dan diskusi antara masyarakat dengan Pemerintahan. 

"Rapat koordinasi ini bukan sekedar membuka acara, akan tetapi sebagai wadah silaturahmi dan diskusi antara masyarakat dengan pemerintah" ucapnya.

Wahyudi juga menuturkan bahwa di forum ini hadir Pak Kapolres, selama ini kita selalu berdiskusi dengan Pak Kapolres, banyak gagasan dari beliau yang bisa kita adopsi untuk pembangunan Pidie. 

Dalam Rapat Koordinasi turun sawah ada dua hal yang disampaikan oleh Penjabat Bupati Pidie. Pertama ketahanan pangan, kedua membangun sistem sosial di kecamatan. 

Wahyudi menyampaikan "bahwa Pemkab Pidie dan beberapa Forkopimda setiap minggu mengikuti rapat penanganan inflasi daerah yang di pimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI setiap Senin". 

"Bahwa semakin hari ada kemajuan secara Nasional terkait penanganan dan antisipasi inflasi" tuturnya. 

Wahyudi juga menyampaikan ketahanan pangan ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu harga barang dan daya beli. 

Menurutnya harga barang kalau naik secara terus menerus di sebut Inflasi, kalau seandainya daya beli tinggi maka tidak akan berpengaruh secara sosial ekonomi karena harganya nasih dijangkau oleh masyarakat.

"Umumnya kalau harga barang naik rata-rata masyarakat tidak mampu membeli, artinya daya beli rendah, sehingga akan mempengaruhi ketahanan pangan" jelasnya.

"Semisal Singapura bukan negara penghasil beras, namun mereka yang mengimpor beras".

Masih menurutnya bahwa Daya beli dan harga barang juga di pengaruhi oleh dua faktor juga yaitu Suplai dan demand atau biasa di sebut dengan ketersediaan barang dan permintaan, dua hal ini sangat berkaitan, Ujarnya. 

"Yang paling berbahaya adalah permintaannya banyak, barangnya tidak ada, ini yang perlu kita antisipasi, ini disebut fruktuasi, dan akan menyebabkan harga melambung tinggi" ucapnya. 

Dalam konteks inflasi adalah mempertahankan harga, sehingga ketersediaan barang ada, agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Wahyudi juga menyampaikan bahwa ketahanan pangan juga di pengaruhi oleh daya beli, ini yang kurang diperhatikan jelasnya, karena ini menyangkut dengan pendapat, kebiasaan kita terjebak di persoalan ini, seakan-akan kita harus punya duit untuk membeli barang.

Bagaimana membeli barang kalau kita tidak kerja, ini harapan nya agar para Camat mensosialisasikan problem ini di masyarakat. Contohnya perlu daging sapi tetapi sapinya dilepaskan, tidak dikasih makan, seperti inilah persoalan data beli sekarang. 

Daya beli ini bukan hanya mesti punya uang, akan tetapi bagaimana kita memenuhi kebutuhan dengan tidak membeli, artinya harus ada keberkahan pada harta yang kita miliki.

Wahyudi mengisahkan bahwa Rasulullah pernah mengatakan kepada sahabat agar bekerja, karena barang yang dimiliki dari hasil keringat akan menjadi barakah.

Mantan Kabinda NTB ini mengisahkan bahwa di Zaman Nabi ada Sahabat yang bertanya, Yaa Rasulullah, apa barakah itu, Rasul menjawab ketika kamu memangkul cangkul di pundakmu sehingga kamu berkeringat karenanya. Keringat inilah yang menyebabkan barang yang kita miliki barakah. 

Lanjutnya barakah inilah yang menimbulkan kesehatan, meskipun banyak juga yang tidak barakah yang menimbulkan penyakit dan persoalan diri yang tidak bisa dilihat secara kasat mata" ungkapnya. 

Dalam rapat koordinasi ini Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto lebih banyak berdiskusi. 

Walaupun sudah disiapkan naskah, kita harap lebih banyak diskusi antara peserta rapat koordinasi turun sawah musim tanam Rendengan" ucapnya. 

Daya beli merupakan daya ketahanan ekonomi, jarang kita perhatikan kebersamaan dan silaturahmi, makanya di forum tersebut di undang kadis pendidikan dan kebudayaan dan Ketua Igornas, karena nanti ada kaitannya dengan daya tahan sosial ekonomi bukan hanya sebatas daya tahan pangan.

"Tidak ada yang berdiri sendiri, semua dilakukan secara bersama-sama" jelasnya. 

Secara tehnis sudah dijelaskan oleh kadis pertanian dan pangan dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak, diskusi tentang teknologi tepat guna, mengupayakan berbagai gerakan, mengoptimalkan pemanfaatan lahan kering dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Karena keterbatasan waktu, Penjabat Bupati Pidie menyampaikan wacana ketahanan pangan meluas menjadi ketahanan sosial ekonomi yang melibatkan dinas pendidikan.

Di akhir sambutannya Wahyudi Adisiswanto mengatakan bahwa "ketahanan sosial, ekonomi, politik itu bersamaan menjadi ketahanan pangan. Momen turun sawah inilah yang tepat kita bicara ketahanan pangan" tutupnya.

Sigli - Mengakhiri Kerja pada Minggu Pertama bulan September, Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., meresmikan Warung Ibu Nurlaili menjadi Posko Pangan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Program 100.000 posko pangan kerja sama dengan Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI), Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA), KADIN Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Peresmian Posko Pangan ini dilaksanakan di Jln. Medan Banda Aceh terletak di Desa Pulo Batee Kecamatan Glumpang Tiga pada Jum'at (08/09/2023).

Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam sambutannya mengatakan sebuah paradigma yang mendasari sebuah kebijakannya sebagai Penjabat Bupati ada tiga, pertama ibu-ibu, kedua Pemuda dan ketiga Santri.

Ini merupakan Paradigma ibu-ibu yang mendasari kemajuan dunia usaha dengan mengembangkan posko pangan yang menyediakan sembako murah bersama kadin.

"Konsep utama kerja saya sebagai Penjabat Bupati ada tiga hal yaitu ibu-ibu, pemuda dan santri, konsep ini sudah saya sampaikan saat penyambutan saya pertama kali di pendopo Bupati" jelasnya. 

Lebih lanjut Wahyudi juga menyampaikan sangat terkesan dengan hadirnya Posko Pangan, karena harga sembako di posko pangan lebih murah. 

Bahkan Penjabat Bupati Pidie dalam sambutannya juga menyeru agar Ketua Kadin Pidie Pak Junaidi agar membuat perencanaan posko-posko pangan di titik yang lain, agar masyarakat lebih mudah mendapatkan paket sembako murah, sambil di iringi tepuk tangan peserta yang hadir. 

"Sejatinya bahwa kehadiran posko pangan yang digerakkan oleh ibu-ibu ini yang tergabung dalam Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) diharapkan agar keterlibatan pemuda dilibatkan sebagai pihak antar jemput pesanan paket sembako tadi" paparnya. 

Wahyudi juga berpesan agar para pemuda dan santri dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Tentu keterlibatan pemuda dan santri sangat berpengaruh dalam proses pembangunan Pidie ke depan.

Lebih lanjut Mantan Kabinda NTB ini menjelaskan bahwa "nantinya akan dibuat Aplikasi Online dalam belanja sembako pada posko pangan, dimana tanggung jawab ini diberikan kepada Plt. Sekda Pak Samsul agar membina Siswa maupun Santri yang mahir di bidang IT (tekhnologi informasi) untuk melahirkan sebuah Aplikasi Online" ucapnya. 

Semisal Aplikasi online yang dapat menampung pekerja semacam Gojek. Hal ini bisa dikolaborasikan dengan Posko Pangan dimana kalau nanti Ibu-ibu membutuhkan sembako, tinggal buka Aplikasi, nantinya para pemuda yang akan mengantar paket tersebut ke rumah.

"Aplikasi ini dapat mengefisienkan waktu juga menekan angka pengangguran di Pidie. Untuk sistem pembayaran bisa dilakukan COD maupun transfer" jelasnya. 

"Walaupun sederhana, tetapi program ini sangat modern, Nanti akan dilibatkan ibu-ibu, pemuda dan santri" tuturnya. 

Sasaran dari program ini adalah Dayah, karena kebutuhan yang paling banyak ada di Dayah. 

Apalagi kalau program ini di kembangkan di Dayah, hal ini sudah masuk unsur rasa kepedulian kita kepada alim ulama, karena keberadaan Republik ini berkat perjuangan Ulama, jadi salah satu bakti kita adalah dengan syukur kita kepada alim ulama dengan cara menghidupkan perekonomian di dayah-dayah. 

Wahyudi sangat antusias apabila tiga serangkai ini dikolaborasikan dalam satu paket dengan menjadikan Dayah sebagai tempat perputaran ekonomi makro. 

Pada kesempatan yang sama Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., mengatakan bahwa akan mengembangkan wisata Dayah. Tujuan wisata Dayah adalah untuk mencairkan ketegangan psikologis, disamping itu juga ini merupakan bagian dari syiar Islam dengan memberi atau bersedekah di Dayah. 

Memberi adalah bahagian dari ajaran kita, makanya untuk mencairkan ketenangan psikologis sudah sepantasnya kita memberi kepada tempat-tempat yang bermanfaat seperti Dayah. 

Wisata Dayah ini hanya di Aceh, khususnya Pidie. Lebih lanjut Wahyudi menjelaskan bahwa nantinya Wisata Dayah ini akan di kembangkan konsepnya pasca pertemuan dengan Pemuda dan Ulama tempo hari di Pendopo Bupati Pidie. 

Wahyudi juga berpesan dengan adanya posko pangan ini nantinya bisa melibatkan ibu-ibu, pemuda dan santri, agar semua elemen terakomodir dalam pembangunan Pidie. 

Lahirnya Posko pangan ini juga berharap agar menekan angka inflasi. Menurutnya ada dua faktor terjadinya Inflasi, pertama harga barang kedua saya beli.

Tugas kita sekarang adalah bagaimana menurunkan harga barang dan meningkatkan harga beli. Kedua hal ini tidak akan selesai, hanya akan selesai dengan silaturahim ujarnya. 

Karena menurutnya silaturahim ini didasari dari rasa kasih sayang. Saling menghormati, saling membantu satu sama lain. Mudahan-mudahan dengan adanya ibu-ibu ini timbul rasa kasih sayang, karena wadah kasih sayang adalah ibu-ibu. Sedangkan pemuda mengembangkan kasih sayang tadi, sedangkan santri sebagai perekat.

"Dalam konteks Religi kita tidak akan tersesat dengan adanya santri-santri dalam pengembangan program ini" tutupnya. 

Hadir dalam kegiatan ini Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto. M.Si., Plt. Sekda. Drs. Samsul Azhar, Asisten II. Ir. H. Tarmizi, Kadis Perindagkop. Cut Afrianidar. SH. M.Si, Kadis Pertanian dan Pangan, Hasballah, SP, MM, Wakil Ketua kadin. Zulkifli M. Juned, Camat Glumpang Tiga. Drs. Ishak, Kapolsek Glumpang Tiga. Akp. Imam Maksum, Keuchik dalam Kecamatan Glumpang Tiga dan Tokoh Masyarakat setempat.

Sigli- Perayaan HUT kemerdekaan RI tidak terlepas dari berbagai macam kegiatan di lakukan. Hal ini untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah di raih oleh Bangsa Indonesia. Semangat kemerdekaan ini tidak hanya di isi dengan upacara, melainkan juga dengan berbagai kegiatan sosial, salah satunya adalah pawai budaya. 



Kegiatan yang mengangkat tema "Pesona Pawai Budaya" mulai dari marching band, pertunjukan baju adat hingga seragam militer di mulai pukul 07.00, start di depan Bank Aceh dan berakhir di depan Pendopo Bupati Pidie, (19/08).

Peserta pawai budaya tampak mengenakan pakaian adat, mulai dari pakaian tradisional, pakaian kontemporer dan juga pakaian militer. Tidak hanya itu peserta juga menampilkan kesenian khas yang dipamerkan untuk memperkenalkan keanekaragaman yang ada di Pidie yang di balut dalam bingkai persatuan.

Penjabat Bupati Pidie Ir, Wahyudi Adisiswanto M.Si., mengatakan "kami apresiasi atas antusiasme dan partisipasi yang tinggi dari seluruh masyarakat Pidie untuk ikut dalam kegiatan ini".

"Kami melihat senyuman kebahagiaan dari para peserta pawai budaya, kebahagiaan seperti ini yang diharapkan lahir di Pidie, sehingga terbentuk sebuah tatanan masyarakat damai".

Wahyudi juga menuturkan bahwa Aceh khususnya Pidie dulunya adalah daerah merah saat konflik, jadi kita harapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan ini kebahagiaan dan kasih sayang di masyarakat Pidie terus terpancar. 

"Pawai budaya ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga diharapkan lahirnya sebuah keluarga yang Sakinah Mawaddah Warahmah, hubungan anak dan ibu, ibu dan bapak serta bapak dan anak" ujarnya. 

Pawai budaya ini juga di harapan lahirnya keluarga yang menenangkan, keluarga yang saling menghargai dengan kasih sayang, dan keluarga yang menyayangi dengan kelembutan. 

"Semoga keharmonisan keluarga, kebahagiaan terus terpancar di wajah generasi muda Pidie,  hanya itu yang kita inginkan" tutupnya.

Sigli - Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si. menggelar silaturahmi dan temu ramah bersama Kaukus Pemuda Pidie, Ulama Muda dan Kepala SKPK dalam jajaran pemerintahan Kabupaten Pidie, pada Selasa malam (05/9/2023) di Pendopo Bupati Pidie.

Gelar Diskusi Paradigma Pidie Penjabat Bupati Pidie Libatkan Ulama, Pemuda dan Ibu-ibu

Silaturahmi dan temu ramah ini juga menggalang masukan dari tokoh Aceh Dr. Ir. Azwar Abubakar dalam mengembangkan sektor pendidikan dan pariwisata di Kabupaten Pidie.

Acara yang dikemas dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) ini bertujuan menyelaraskan persepsi dalam pembangunan Pidie ke depan.

Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam temu ramah mengatakan Pidie sangat istimewa. 

Bahkan dalam forum-forum resmi rapat penting dengan para Menteri, Wahyudi sering menyampaikan kalau mau belajar Indonesia belajarlah Aceh, kalau mau belajar Aceh belajarlah Pidie. 

"Pidie ini adalah tanah Aulia, ada keberkahan di tanah Pidie ini, maka keterlibatan Pemuda dan Ulama dalam pembangunan sangatlah penting".

Dalam pidatonya Wahyudi juga memuji kerja cepat para Pemuda, Santri dan Ibu-ibu karena sukses menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Pidie. Hal ini sangat berbeda sekali ketika saya mengamankan kedatangan Presiden saat menjadi Kabinda di NTB. 

"Yang pantas mendapatkan Apresiasi dari Pemerintah Pusat adalah Pemuda, santri dan ibu-ibu" ungkapnya. 

Wahyudi juga mengisahkan bahwa tahapan-tahapan dalam menjalankan pemerintahan di Pidie diibaratkan seperti mengangkat sebuah pedang pusaka. Pedang pusaka ini harus diangkat, dibersihkan, di asah dan ditunjukkan ketajaman pedang pusaka. 

"Hal ini mesti di lakukan bersama-sama, keterlibatan Pemuda dan Ulama sangat penting dalam jalannya pembangunan di Pidie" Ujarnya.

Maka Wahyudi mengidentifikasi permasalahan ini dengan membagi tahapan kerja dalam empat Triwulan. Semua tahapan ini sudah dilakukan dan sudah disampaikan ke Pusat. 

"Tahapan yang ke empat adalah dengan membangun Pondasi yaitu Akhlak. 

Kekuatan sebuah bangsa itu bisa di ukur dari akhlak" jelasnya. 

Wahyudi mengibaratkan dalam membangun Pidie ini diibaratkan seperti membangun sebuah rumah, yang pertama harus di bikin adalah pondasi, kemudian kontruksi, kamar-kamar dan drainase.

Seandainya sewaktu-waktu Pidie di terjang badai, masyarakat Pidie sudah bisa berteduh dan berlindung di rumah dari bencana.

"Kalau pondasi kuat, seandainya di terjang badai rumah tidak akan rubuh" tuturnya.

Tahun kedua menjabat Pj. Bupati Pidie akan menancapkan pondasi yaitu kembali ke agama, silaturahmi dan dibawah bimbingan alim ulama.

Hal ini dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Ini yang mau kita kembangkan di Pidie agar menjadi sebuah rumah yang siap di huni dengan aman dan nyaman menjadi Baldhatun Thaiyibatun Warabbun Ghafur.

Sementara itu Ulama Muda Pidie Dr. Tgk. Imran Abubakar dalam Forum Group Discussion mengatakan bahwa Wisata Dayah yang dicanangkan oleh Pak Wahyudi belum ada di tanah air, ini harus kita dukung dan dikonsep secara matang. 

"Wisata Dayah untuk memperkenalkan identitas Pidie. Pidie berbeda dengan kabupaten kota yang lain. Maka diperlukan kelapangan hati dan bahu membahu dalam membangun Pidie" jelasnya 

Wisata Religi sudah sering kita dengar, Dayah tidak ada di tempat lain, hanya ada di Aceh. Maka ini sebuah kemajuan dalam tatanan wisata terbaru, melihat demografi Pidie yang tidak autentik dengan daerah transit. 

Cara kerjanya sederhana yaitu dengan gotong royong.  

"Konsep wisata Dayah adalah silaturahmi, kembali ke agama dan di bawah bimbingan ulama, menirukan ucapan Pj. Bupati".

"Ini yang harus di kampanyekan, agar orang di luar penasaran dengan nama destinasi Wisata Dayah" 

"Kearifan lokal ini harus di rawat dan di pupuk agar perputaran ekonomi juga ada di Dayah, kerja ini merupakan kerja Pemuda dan Santri dengan stakeholder, Tujuan wisata Dayah adalah untuk mencairkan ketegangan Psikologi" jelasnya. 

Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Eeformasi Birokrasi periode 2011-2014 Dr. Ir. Azwar Abubakar mengatakan bahwa

Pemuda jangan banyak melihat kebelakang, teruslah lihat ke depan.

"Diskusi kita selama ini lebih menarik pada hal hal yang tidak penting. Sepanjang sejarah Aceh, kita hanya terlena dengan hal-hal kecil, sehingga yang terpenting terlewatkan". 

"Jangan terkonsentrasi keistimewaan dalam undang-undang berpendapat, pendapat pun bisa diterima bisa tidak, sekarang Aceh khususnya Pidie saatnya bicara solusi bukan bicara masalah" jelasnya. 

Aceh punya kekhususan dan keistimewaan dalam mengatur sektor pendidikan dan agama, ini harus di manfaatkan agar Aceh mampu bangkit ke depan. 

Dalam sambutannya Azwar Abubakar juga berpesan untuk Pemuda Pidie wajib punya Roundonw, agar target kehidupan yang diharapkan tercapai. 

Sektor Pendidikan Aceh berada di urutan nomor 26 dari 38 propinsi yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Aceh punya kekhususan dalam bidang pendidikan, bagaimana kita manfaatkan kekhususan ini dalam membangun pendidikan di Aceh terutama Pidie jelasnya.

Di Aceh ada 11 Perguruan Tinggi Negeri, apa yang bisa diberikan untuk memperbaiki pendidikan kita di Aceh khususnya Pidie dewasa ini.

"Aceh punya potensi, namun tidak dimanfaatkan, untuk itu Pidie di bawah Kepemimpinan Pak Wahyudi Adisiswanto mari pemuda Pidie diskusikan pikiran-pikiran dalam pembangunan Pidie ke depan" tutupnya.

Samsul Azhar Plt. Sekda Pidie juga menyampaikan bahwa akan "menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih dengan menjalankan program-program pro rakyat. Pemerintahan tidak boleh terhenti, kemasyarakatan tidak boleh terhenti dalam ruang dan waktu" pungkasnya. 

Kegiatan temu ramah di akhiri dengan sesi tanya jawab, serta menerjemahkan ide-ide, gagasan yang telah diimplementasikan pada Triwulan pertama maupun Triwulan ke empat untuk kemajuan Pidie ke depan.

Untuk diketahui bahwa kegiatan temu ramah ini langsung di pandu oleh Penjabat Bupati Pidie Bapak Ir, Wahyudi Adisiswanto, M.Si.,

Hadir dalam pertemuan tersebut Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto. M.Si., Dr. Ir. H. Azwar Abubakar Menpan RB 2011-2014, Plt. Sekda Pidie., Drs. Samsul Azhar, Plt Kaban Kesbangpol Bahrul Walidin, SH. M.Si., Asisten II Urusan Ekonomi Pembangunan Ir. H. Tarmizi, Kepala MUQ Tgk. Dr. Imran Abubakar. M.Sy, Ketua Umum Sirul Muhtadin Tgk. Afiddin, Tgk Mukarram, Kepala SKPK.

Sigli, Kementerian Sosial RI (Kemensos) melalui Sentra Darussaadah Aceh Besar dan Pemerintah Kabupaten Pidie menyerahkan Alat Bantu Penyandang Disabilitas (ABPD) berupa kaki palsu dan tangan palsu kepada 19 orang penyandang disabilitas. Calon penerima bantuan ini telah terlebih dahulu dilakukan pengukuran kaki dan tangan palsu.


 

Kegiatan penyerahan Alat Bantu Penyandang Disabilitas (ABPD) ini diserahkan di Pendopo Bupati Pidie pada Senin, (04/9/2023).

Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto. M.Si dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Daerah berusaha meringankan beban bapak ibu penyandang disabilitas melalui penyaluran kaki dan tangan palsu ini. 

"Sudah sangat lama bapak ibu menanggung penderitaan ini, semoga alat bantu kaki dan tangan palsu ini meringankan beban bapak dan ibu selama ini". 

Semoga pemberian kaki dan tangan palsu ini bermanfaat dan menjadi bekal ibadah bagi kita semua, tentunya bagi bapak dan ibu penyandang disabilitas. 

Di akhir sambutannya Wahyudi menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak Keuchik, Camat, perangkat desa dan pekerja sosial yang telah berperan aktif memberikan informasi keberadaan penyandang disabilitas. 

"Kita akan telusuri lagi saudara-saudara kita yang masih banyak menderita diluar sana yang perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah" tutupnya. 

Sementara itu Muammar Khadafi (34 tahun) warga Desa Cot Jaja Kec. Simpang Tiga selaku penerima bantuan kaki palsu mengaku sangat bersyukur karena kaki palsu sangat membantunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

"Alhamdulillah terima kasih pak Bupati, atas bantuan kaki palsu ini, karena sangat membantu saya untuk beraktivitas sehari-hari.

Hal yang sama juga dituturkan oleh Halimah Yusuf (52 tahun) warga Lam Ujong Kecamatan Sakti "Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Pj. Bupati Pidie yang telah memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas di Pidie"ujarnya. 

Turut hadir dalam penyerahan Alat Bantu Penyandang Disabilitas (ABPD) ini Penjabat Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si, Asisten III. Drs. Sayuti. MM, Kadis Sosial Drs. H. Muslim, Sekretaris Dinas Sosial. M. Husen, S.Ag, Yayasan Kasih Tuna Daksa. Jamal, Pekerja Sosial Kementerian Sosial RI dan Para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.

RTIK Pidie

{picture#https://4.bp.blogspot.com/-xnDCl_Y5ff8/VsXl9b7QZ1I/AAAAAAAAAnc/yIU7pF5dom0/s320/Logo%2BRTIK%2BPidie.png} Relawan TIK Pidie (Pengurus Daerah - Relawan TIK Indonesia) merupakan bagian dari Relawan TIK Indonesia dengan misi pengembangan pengetahuan dan pendampingan pemanfaatan Teknologi Komunikasi bagi masyarakat Pidie. {facebook#https://www.facebook.com/rtikpidie} {twitter#https://twitter.com/rtikpidie} {google#https://plus.google.com/+RtikpidieBlogspotIdPidie/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCK9aWVeJgR4LnAp7wILQbiA}