.


Jakarta - Berbicara akses internet, wilayah desa mungkin sering dipandang sebelah mata. Jangan salah, justru di desa, banyak hal menarik mengenai pemanfaatannya.

Belajar Manfaat Internet dari Desa


"Awalnya itu saya pulang kampung, sebagai lulusan teknik ingin berbuat sesuatu. Kita ingin apa yang terjadi di desa jadi omongan di publik. Dari sini tercetus ide Gerakan Desa Membangun," kata Yossy Suparyo, Executive Director Gedhe Foundation, salah satu penggiat Gerakan Desa Membangun.

Ditemui usai seminar 'How to be a Good Hacker' di Gedung Cyber, Kuningan, Jakarta, Yossy bercerita pengalamannya mengawal para penggiat internet di pedesaan. Dikatakannya, internet di desa dipahami bukan sebagai bentuk konsumsi, tetapi bentuk isolasi terhadap akses informasi.


"Desa kan sering gak dianggap. Nah, kalau kebanyakan orang kan memakai internet untuk mencari informasi. Di desa mereka justru memakai internet untuk mengupload informasi," kata Yossy.

Untuk itu, Yossy pun membuatkan web khusus yang bisa dipakai para penggiat internet di desa mengupload informasi yang terjadi di desa masing-masing. Dari sini, kegiatan setiap desa bisa diakses desa lain, sehingga mereka saling belajar dan berkembang.

Diawali pada 24 Desember 2011 di Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas, Gerakan Desa Membangun akhirnya merambah ke desa-desa lainnya. Sejumlah pelatihan yang digelar Pemerintah Desa Melung dan Gedhe Foundation di wilayah mereka menarik perhatian desa lain untuk ikut bergabung.

Dikatakannya, saat ini ribuan desa dan sejumlah kabupaten mulai memiliki program website untuk pemerintah desa. Mereka pun antusias menanyakan penjelasan rinci mengenai penggunaaan domain desa.id.

Yossy dan rekan-rekannya di Gerakan Desa Membangun pun berupaya mensosialisasikan penggunaan domain yang dirilis Pengelola Nama Domain Indonesia ini. Dengan domain ini, identitas mereka terwadahi dalam satu nama domain internet yang mudah dikenali.

"Saya gak menduga, awalnya dipraktekkan di satu desa, sekarang menyebar menjadi ribuan. Dulu saya susah meyakinkan kalau orang desa bisa menggunakan internet lebih baik dari di kota, orang gak percaya," kenangnya.

Dalam kurun waktu 3 tahun sejak berdirinya, dikatakan Yossy kini sudah hampir 2.000 desa ikut dalam Gerakan Desa Membangun. Gerakan yang memfasilitasi lingkar belajar bersama antar desa ini sudah menyebar dari Aceh hingga Papua.

"Keunikannya, ini satu gerakan swadaya yang gak dibiayain, menyebar ke banyak desa. Tantangannya memang koneksi internet gak lancar. Tapi dalam satu bulan itu ada orang ke kecamatan, cari koneksi lebih bagus mereka upload informasi terbaru desanya. Mereka seperti itu karena ingin berubah," pungkas Yossy.

Sumber : inet.detik.com
Sponsor Link

Posting Komentar

RTIK Pidie

{picture#https://4.bp.blogspot.com/-xnDCl_Y5ff8/VsXl9b7QZ1I/AAAAAAAAAnc/yIU7pF5dom0/s320/Logo%2BRTIK%2BPidie.png} Relawan TIK Pidie (Pengurus Daerah - Relawan TIK Indonesia) merupakan bagian dari Relawan TIK Indonesia dengan misi pengembangan pengetahuan dan pendampingan pemanfaatan Teknologi Komunikasi bagi masyarakat Pidie. {facebook#https://www.facebook.com/rtikpidie} {twitter#https://twitter.com/rtikpidie} {google#https://plus.google.com/+RtikpidieBlogspotIdPidie/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCK9aWVeJgR4LnAp7wILQbiA}